Ngabuburit Bersama Suami: Favorit di Kala Ramadan

 
Ngabuburit Bersama Suami


Ngabuburit merupakan hal favorit yang saya lakukan bersama suami ketika Ramadan tiba. Apalagi kami berdua belum dikaruniai buah hati oleh Allah SWT sehingga tidak ada hal lain yang bisa kami lakukan kecuali menghabiskan waktu berdua bersama suami.

Alhamdulillah tahun ini suami kembali bekerja setelah tahun lalu sempat dirumahkan karena pandemi COVID-19 yang baru saja terjadi. Tahun lalu pun waktu berdua yang kami habiskan lebih banyak karena suami setiap hari berada di rumah saja.

Ada rasa senang apabila setiap hari suami mengantar jemput saya bekerja. Selain ongkos transportasi lebih murah, tentunya quality time kami semakin erat. Namun hidup harus terus berjalan dimana jika suami di rumah terus artinya tidak ada pendapatan yang masuk sedangkan dapur kami harus terus mengebul.

Sudah 9 kali Ramadan saya dan suami selalu berdua saja. Belum ada buah hati yang menemani. Walau rasanya ingin ada buah hati yang meramaikan namun jika Allah SWT belum mengizinkan bagaimana? Kami tidak mungkin memaksa Sang Pemilik Semesta untuk mengabulkan permohonan agar diberi momongan.

Kami sabar menghadapi tahun demi tahu hingga berada di titik pasrah akan hadirnya momongan. Bersyukur saya diberi suami yang sabar dan tidak pernah marah selama 9 tahun berumah tangga. Kami masih seperti yang dulu ketika baru menikah.

Ngabuburit Bersama Suami : Ritual 9 Tahun Menikah

Mungkin hidup kami sepi tanpa kehadiran anak, namun kami berusaha menghadirkan suasana baru ketika bulan puasa tiba. Saya bekerja dan suami pun bekerja namun tak menjadikan hati kami berjarak satu dengan lainnya. 

Untungnya kami saling support satu dengan lainnya sehingga selalu terbuka di berbagai situasi. Setiap Ramadan cara kami mengusir sepi adalah dengan ngabuburit. Tentu saja tidak tiap hari karena kantong bisa bolong, hehehe. 

Ada makna di setiap ngabuburit yang kami lakukan, yaitu:
  • Membuat hubungan menjadi berwarna
Ngabuburit tentu disertai dengan saling mengobrol satu sama lain. Ada komunikasi yang terjalin di antara suami istri. Begitu juga halnya dengan kami yang sering ngabuburit selama 9 tahun tentu banyak hal yang dibahas selama itu.

Tentu kita akan lebih peduli dengan pasangan manakala terlibat pembicaraan hangat satu dengan lainnya. Saling memiliki bahkan saling menguatkan menghadapi ujian di dunia yang tak mudah. Mungkin bagi orang lain kehidupan kami begitu mudah namun semua tak seperti yang orang sangka.
  • Berkesempatan menolong orang lain
Setiap ngabuburit tentu saya dan suami biasanya membeli makanan atau minuman untuk kami bawa pulang. Biasanya kami membeli dari satu atau dua pedagang sehingga hal itu merupakan moment untuk menolong orang lain yaitu pedagang yang sedang berikhtiar mendapat penghasilan.
  • Mencari udara segar
Tentunya bosan apabila berada di rumah saja. Meski pandemi, dengan tetap menjalankan protokol kesehatan saya dan suami berusaha berjalan-jalan agar tidak jenuh di rumah saja. Dengan ngabuburit setidaknya kami mencari udara segar untuk dihirup dan bisa melihat lingkungan sekitar.
  • Melihat hikmah di setiap peristiwa
Setiap kami ngabuburit tentu dalam memori kami banyak mereka peristiwa yang terjadi. Saya ambil contoh ketika pergi ke minimarket, ada seorang bapak yang berprofesi sebagai badut tengah berjalan entah mau kemana perginya. Saya kasihan melihat badut itu tengah berjalan gontai mungkin karena kelelahan yang amat sangat.

Wajah badut itu hitam legam, dan saya anggap itu wajar karena dia seharian bekerja di luar ruangan. Bukan bermaksud riya' namun saya dan suami berinisiatif memberinya sedikit ongkos untuk pulang agar si bapat badut tidak lelah berjalan kaki.

Di tengah ngabuburit yang kami lakukan banyak peristiwa yang ditemui. Salah satunya ya bapak badut ini. Hati saya ingin menangis, tidak tega namun yang dapat saya lakukan hanyalah memberinya sedekah uang. 

Kesimpulan

Bagi kalian yang setiap Ramadan tiba selalu monoton aktivitasnya, maka jangan berkecil hati. Selalu ada hikmah dari setiap pengalaman yang kita lalui. Tak mudah memang menjalani aktivitas yang monoton dari tahun ke tahun tanpa perubahan yang berarti.

Setiap hari saja kita sudah melakukan aktivitas yang monoton, tentu akan lebih bosan. Jadikan setiap moment di kala Ramadan dapat kita kenang seumur hidup baik itu dengan pasangan, anak maupun keluarga besar.
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Selamat Datang di Blog Saya. Jika ingin melakukan kerjasama dengan saya bisa menghubungi di email mariatanjung81@gmail.com atau DM Instagram saya @mariatanjungmenulis

Posting Komentar untuk "Ngabuburit Bersama Suami: Favorit di Kala Ramadan"