Review Film Pariban : Idola Dari Tanah Jawa


review film

Jujur saja diantara film-film Indonesia yang aku tonton beberapa bulan terakhir ini, film Pariban: Idola Dari Tanah Jawa inilah yang paling membuatku terbahak-bahak. Bukan karena genre komedi juga, tapi hampir semua tokoh memainkan peran mereka dengan sangat pas. Semua adegan berlangsung dengan apa adanya dan menurutku tidak ada yang lebay-lebaynya. 

Dengan menonton Film Pariban : Idola dari Tanah Jawa ini sekaligus kita juga dapat melihat keindahan Pulau Sumatera dengan wisata Danau Tobanya yang cukup terkenal sampai ke mancanegara. Secara tidak langsung film ini juga mendukung pariwisata Indonesia berkembang karena shootingnya dilakukan di Pulau Sumatera.

Playboy yang Sedang Mencari Pendamping Hidup


Adalah Moan yang diperankan si ganteng, macho dan cool Ganindra Bimo seorang pengusaha sukses namun di usia 37 tahun belum menemukan jodohnya. Mamak dan bapaknya tentu sangat kuatir. Sebagai usaha mencarikan jodoh, disuruhlah si Moan terbang ke Medan menemui paribannya yang bernama Uli. Pariban dalam bahasa Batak memiliki arti sepupu.

Lalu ada tokoh perempuan yang bernama Uli yang diperankan oleh Atiqah Hasiholan memang di luar ekspektasi Moan. Moan tidak menyangka ternyata paribannya sangat cantik dan Moan tertarik. Selain cantik, Uli juga berpendidikan tinggi. Moan awalnya mengira Uli hanya gadis dari kota kecil di Sumatera Utara. Nah, dari sini kita harus ambil pelajaran ya agar jangan menilai seseorang dari kulit luarnya saja. Diperlukan pendekatan lebih dalam untuk mengetahui karakter dan kepribadian seseorang yang baru kita kenal.

Tokoh terakhir yang menurutku justru tokoh yang memberi warna dalam film ini adalah  tokoh Binsar yang diperankan oleh Rizky Mocil. Aku sempet gak suka pas ngeliat si Binsar ini. Gayanya tengil dan tidak menunjukka kalau dia orang berpendidikan. Tapi balik lagi, kita jangan melihat segala sesuatu dari kulit luarnya saja. Karena pada akhirnya di film ini Binsarlah yang memenangkan hati Uli, pariban yang disukai oleh Moan.

Kalian bayangkan kisah cinta segitiga antara Moan, Uli dan Binsar memang menggantung karena di akhir cerita Uli datang ke Jakarta bersama kedua orang tuanya sambil membawa berita bahwa Uli akan dilamar oleh Binsar. Artinya segala sesuatu bisa terjadi karena baru pada tahap lamaran antara Uli dan Binsar. Makanya sempat digadang-gadang ada sekual kedua dari film Pariban - Idola Dari Tanah Jawa.

Uli memilih Binsar sebagai calon suami pun membuktikan bahwa tidak selamanya kelebihan fisik membuat para wanita klepek-klepek, hehehe. Kalau lihat sosok Moan, pasti semua wanita akan tertarik dan mau menjadi istrinya. Namun berbeda dengan Uli. Uli tidak seperti wanita kebanyakan yang melihat pria dari segi fisik, harta dan kedudukan. 

Yang paling saya suka dari film ini adalah mengangkat budaya Indonesia serta keindahan di dalamnya. Pemandangan Danau Toba yang sangat indah terpampang nyata ketika Moan sedang berenang atau sekadar mengobrol dengan pamannya. Menarik sekali dan sepertinya film Indonesia harus lebih banyak berlatar keindahan negara kita. 

Adapun pesan moral yang dapat saya ambil dari film Pariban:Idola Dari Tanah Jawa antara lain:

  • Jangan terlalu mengejar karir hingga lupa akan jodoh
Disini terlihat sosok Moan yang memiliki karir cemerlang namun dia lupa bahwa ada hal lain dalam dunia ini yang harus diperjuangkan yaitu soal jodoh. Percuma jika karir setinggi langit dan pendapatan yang berlimpah jika tak ada pasangan yang mendampingi. Hal ini tidak hanya berlaku pada laki-laki, wanita pun demikian tidak boleh egois memikirkan diri sendiri.

  • Jangan terlalu percaya diri berlebih yang mengakibatkan kesombongan
Dalam tokoh Moan nampak percaya diri berlebihan akibat karir dan penampilan yang sangat percaya diri. Namun ternyata karir yang melesat dan penampilan yang ganteng tidak menjadikan seseorang mudah dalam mendapatkan jodoh. Kalau sudah begini jatuhnya lebih kepada rasa sombong ya.
  • Pernikahan karena perjodohan belum tentu bahagia
Dalam film Pariban : Idola dari Tanah Jawa ini dikisahkan rencana perjodohan Uli dan Moan. Walau pada akhirnya film ini menggantung dengan mengisahkan kisah Uli yang akhirnya menerima lamaran teman masa kecilnya. Walau Moan sudah memiliki rasa suka terhadap Uli namun jika tidak sebaliknya maka apa yang bisa dilakukan? Tentu tidak bisa memaksakan kehendak donk, karena sejatinya rasa cinta itu tidak dapat dipaksakan.

Bagi pembaca budiman yang belum nonton, segera tonton ya Pariban - Idola Dari Tanah Jawa. 




Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Selamat Datang di Blog Saya. Jika ingin melakukan kerjasama dengan saya bisa menghubungi di email tanjungsarimaria@gmail.com atau DM Instagram saya @mariatanjungmenulis

Posting Komentar untuk "Review Film Pariban : Idola Dari Tanah Jawa"