Kupilih Review Film Sebagai Niche Blog

Niche blog
Credit Foto : seniberpikir.com


Untuk pembuka di tulisanku kali ini, aku ingin sedikit curhat kalau hari ini aku sudah tiga kali menulis dengan tema yang berbeda. Termasuk salah satunya tulisan niche blog ini. Jangan tanya rasanya. Karena aku harus memfokuskan pikiran di setiap tema yang aku tulis. Ternyata untuk bisa menulis dengan fokus itu banyak sekali godaannya ya. Kalau aku sering sekali digoda oleh rasa malas.

Ketika Memutuskan Membeli Domain TLD


Kenapa aku memilih niche blog review film ? Aku akan mulai menceritakan bahwa sebetulnya aku ingin niche review kuliner tapi setelah aku pikir-pikir jika bahan kulineranku sudah habis lalu aku harus mereview apa lagi yak ? Walau aku suka kepoin postingan selebgram kuliner di tanah air khususnya yang ada di kota Pahlawan, tapi aku juga belum mencicipi kuliner yang mereka review.

Lalu jika aku menulis tentang resep masakan rasanya aku bakal dianggap blogger yang "ngapusi" alias bohong karena aku sendiri tidak bisa masak. Hehehe. Lama juga lho aku berpikir kira-kira niche apa yang harus aku bakukan di blog keduaku ini. Apalagi di jurusan ODOP Blogger Squad ini tidak boleh pindah-pindah tema lagi. Harus konsisten !

Akhirnya ide (sok) brilian muncul di otakku ini. Gara-garanya aku habis nonton film Imperfect lalu setelah nonton dalam hati berkata seperti ini, "Imperfect ini saja bagus apalagi film-film lainnya. Kok kayaknya film hasil karya Ernest Prakasa pada bagus-bagus ya". Kemudian sesampainya di rumah aku iseng browsing film-film Indonesia utamanya yang sudah lama ditayangkan. Tak lupa aku juga browsing beberapa film yang di tulis skenarionya oleh Ernest.

Mulailah aku mencoba menonton satu per satu. Wah ternyata film Indonesia bagus-bagus juga ya. Jujur, aku ini jarang sekali nonton film Indonesia. Bukan karena sok atau antipati tapi karena memang aku kurang suka tema-tema percintaan. Harus diakui bahwa film Indonesia lebih didominasi oleh genre drama remaja yang dibumbui percintaan donk pastinya.

Kemudian aku berpikir apa sebaiknya aku menulis tentang review film Indonesia saja. Jika itu film Indonesia yang sudah lawas sekali maka akan aku ceritakan endingnya sekalian beserta hikmah yang dapat diambil dalam film tersebut. Pasti dalam setiap film ada hikmah yang bisa kita petik. Pelajaran berharga yang mungkin bisa saja kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh review pertamaku yaitu film Janji Joni.

Keuntungan jika aku mereview film adalah jumlah film Indonesia yang sudah sangat banyak sekarang ini sehingga aku tak perlu khawatir stok reviewku habis. Hehehe. Cara yang ga mau rugi juga nih. 

Selain itu pula, film Indonesia pasti temanya tak jauh dengan kehidupan sehari-hari dengan budaya Indonesia. Pasti alur ceritanya akan mudah dicerna olrh penonton dan pembaca dare review film tersebut.

Jadi, film mana yang ingin kamu baca reviewnya ?

Kemudian Pemikiranku Berubah

Tahun 2021 aku memandang dan membaca kembali postinganku ini. Aku pun manggut-manggut dan menyatakan klarifikasi bahwa blog ini tidak jadi aku buat dengan niche review film.

Beberapa faktor kenapa aku mengubah keputusan menjadikan blog ini berniche film, antara lain:
  • Aku jarang Menonton Film atau Aplikasi Tontonan
Seseorang ketika memutuskan untuk membuat niche atau tema tertentu dalam blognya tentu harus sudah punya bayangan dan persiapan donk ya. Tidak demikian denganku.

Aku tahu diri dan merasa stok film yang kutonton tidak banyak, dan itupun tidak tahu lagi kapan aku bisa menonton film dengan fokus. Jika memang aku pernah menonton film itupun karena sedang mood saja. Bila tidak mood maka tidak akan aku kerjakan, prinsipku begitu sih.
  • Harus Meluangkan Waktu Lebih
Biasanya menonton film membutuhkan sekita 90 - 120 menit mata kita menatap layar smartphone atau televisi. Dan secara pribadi aku belum punya waktu sebanyak itu hanya untuk menonton film saja.

Aku termasuk tipe individu yang tidak suka memutus keasyikan menonton film di tengah jalan. Sehingga apabila aku terpaksa melakukannya, maka aku akan memutar dari awal untuk menonton film yang sudah terputus di tengah jalan. Tentu akan memakan waktu lebih lama donk ya.

Memilih Niche Lifestyle (Lagi)

Akhirnya aku putuskan untuk kembali ke niche Lifestyle lagi di blog bungsuku ini. Aku namakan blog ini bungsu karena memang domainnya baru aku beli terakhir di saat ketiga blog lainnya sudah eksis duluan, hehehe.

Sebenarnya mungkin jika ada orang berkata "ngapain repot-repot punya empat blog, satu blog saja belum tentu keurus", maka hal itu tidak sepenuhnya salah. 

Entah kenapa aku ingin memiliki blog dengan judul CURHATANKU meski isinya tidak curhat melulu. Yang pasti sih aku bertekad di blog ini harus menulis minimal 750 kata dan saat ini yang kulakukan masih merombak postingan lama menjadi 750 kata. 

Kok  ngoyo sih! Ah sebenarnya enggak juga ya. Aku tidak ingin dianggap ngoyo ketika punya cita-cita bisa tahan nulis 750 kata setiap artikelnya. Namun aku ingin lebih mendedikasikan jari ini untuk lebih produktif menulis ketimbang hanya scroll medsos gak jelas, hehehe.

Btw, untuk kalian yang kebetulan sedang mencari layanan data berkualitas dalam menunjang komunikasi sehari-hari, tak ada salahnya kepoin artikel milik salah satu sahabat bloggerku Jeyjingga. Tentu sebagai blogger kita tidak ingin menjadi badmood dan terpaksa berhenti menulis hanya karena koneksi yang tidak stabil sehingga harus benar-benar memilih provider yang berkualitas.

So, happy writing untuk kalian para blogger!
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Selamat Datang di Blog Saya. Jika ingin melakukan kerjasama dengan saya bisa menghubungi di email tanjungsarimaria@gmail.com atau DM Instagram saya @mariatanjungmenulis

1 komentar untuk "Kupilih Review Film Sebagai Niche Blog"

  1. Uwwuww makasiii mbaaa.
    Sukses terus untuk kita hihi ❤️

    BalasHapus