Review Film Janji Joni

Film Indonesia Lawas

Hallo... Selamat Pagi Semuanya. Kalau lihat judul blogku pasti kalian akan heran, kok film yang sudah lama sekali baru aku review sekarang ya. Apa ga basi ? Jawabannya tergantung dari sudut pandang mana dulu. Kalau dari waktu tayang film Janji Joni memang sangat lama sekali yaitu sudah lima belas tahun berlalu. Namun karena aku baru saja bergabung di kelas Squad Blogger ODOP yang diadakan oleh komunitas One Day One Post, maka tak ada salahnya aku mereview film-film jadul untuk diambil hikmah dan nilai positifnya, Tentu dari sudut pandangku sebagai penikmat film Indonesia.

Sebenarnya sudah seminggu ini aku mulai menonton film-film Indonesia baik itu yang baru tayang maupun yang sudah lama tayang. Aku bukan tipe orang yang suka memilih jenis film tapi memang aku kurang suka film bergenre horor (jika itu film Indonesia yah). Namun untuk film Indonesia yang bergenre komedi justru sangat membuatku penasaran untuk menonton seperti Comic 8 season satu. 

Joni yang Tak Pernah Ingkar


Pada kesempatan kali ini tidak sengaja aku memilih Janji Joni sebagai judul film yang ingin aku tonton. Sebenarnya tidak ada alasan apapun untuk memilih film ini. Hanya saja aku penasaran dengan tokoh Nicholas Saputra yang cool dan cuek dapat bermain di film Janji Joni yang sedikit berbau komedi. Apa dia sanggup ya, batinku kala mulai menonton filmnya. Kok kesannya nanti jatuhnya sedikit garing. Ternyata dugaanku meleset deh.

Baiklah, aku akan menceritakan tentang sosok Joni yang diperankan oleh si ganteng NIcholas Saputra, seorang pengantar roll film dari satu bioskop ke bioskop lainnya. Aku mau membuat pengakuan nih, kalau aku baru saja mengenal bioskop pada tahun 2009 dimana aku dan teman-teman kerja sering nonton film sepulang ngantor. Katrok kan ! Dan aku ga tahu jika proses pemutaran film itu seperti yang tergambar di Janji Joni.

Joni yang bekerja part time sebagai pengantar roll film sangat menikmati pekerjaannya. Yang aku salut dari tokoh Joni adalah dari kecil dia memang bercita-cita menjadi pengantar roll film. Bayangkan, di saat semua teman-temannya memiliki impian menjadi dokter, pilot dan profesi bergengsi lainnya, Joni justru memiliki cita-cita yang sederhana.

Suatu ketika dalam menjalankan tugasnya Joni berpapasan dengan seorang wanita yang sangat cantik bernama Angelique, yang diperankan oleh Mariana Renata. Sayangnya Angelique telah memiliki kekasih bernama Otto yang diperankan oleh Surya Saputra. Otto adalah individu yang sangat perfeksionis. Dia hanya mau nonton film di tempat duduk yang sesuai dengan keinginannya. Bahkan dia rela membayar orang untuk memesankan tiket sesuai dengan tempat duduk yang dia inginkan. Nyebelin kan !

Singkat kata, Joni sempat menyapa Angelique di bioskop dan mengajaknya berkenalan. Namun wanita itu belum mau menyebutkan namanya. Angelique berjanji akan memberitahu namanya manakala Joni berjanji akan mengantar tepat waktu roll film yang berisi bagian film yang akan ditontonnya bersama Otto.

Sepertinya Joni adalah pria yang bernyali. Dia berjanji akan mengantarkan roll film tepat waktu ke bioskop tempat Angelique menonton. Disinilah drama film dimulai. Banyak insiden dalam proses pengantaran roll film. Mulai dari motor Joni yang dicuri orang, tiba-tiba Joni tidak sengaja melewati lokasi syuting dan diajak menjadi satu salah figuran lalu yang paling parah adalah tas berisi roll film dicuri oleh seorang wanita yang membutuhkan uang untuk audisi band. Dengan perjuangan yang melelahkan akhirnya Joni berhasil mendapatkan tas berisi roll film tersebut. 

Namun perjuangan Joni mengantarkan film berakhir dengan kesia-siaan. Penonton film kecewa dengan bagian film yang terpotong dan belum ada kelanjutannya, sementara kelanjutan film itu sedang dibawa oleh Joni. Akhirnya para penonton pergi meninggalkan bioskop. Joni hanya bisa termenung akan kesalahan serta kegagalan yang dilakukannya.

Tanpa disangka, Angelique menghampiri Joni dan mengatakan bahwa Joni tidak gagal. Akhirnya Angelique meminta Joni untuk memutarkan bagian terakhir dari film itu. DI film ini memiliki dua ending. Pertama, ending yang tidak bagus bagi para penonton yang telah dikecewakan dengan gagalnya Joni mengantar roll film. Namun di sisi lain ada ending yang membahagiakan bagi Joni, yaitu dirinya bisa berkenalan dengan Angelique serta bisa menonton bareng walau hanya di bagian ujung film.

Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari sosok Joni dimana kita boleh menjadi orang baik yang selalu ingin menolong orang lain tapi jangan sampai kebaikan yang kita tabur justru mencelakakan diri kita sendiri. Hal ini terlihat dari perbuatan terpuji Joni menolong seorang kakek yang hendak menyeberang jalan namun berakhir dengan dicurinya motor Joni. Padahal Joni sedang menunaikan tugasnya sebagai seorang pengantar roll film. Hikmah lainnya adalah keuletan seorang Joni yang tetap menyelesaikan tugasnya walaupun dia tahu jadwal pemutaran film telah berakhir. 

Sosok Otto walaupun bukan yang dominan dalam film juga mengajarkan bahwa uang bukanlah segalanya. Mungkin dengan uang, seseorang bisa memerintah orang lain untuk mencapai tujuannya. Namun ada beberapa orang justru dengan berlimpahnya harta tidak membuat bahagia sedikitpun.

Last but not least, kalian bisa belajar dari idealisme yang dimiliki oleh seorang Joni. Dia memiliki cita-cita yang berbeda dengan teman-temannya namun justru itu yang membuatnya lebih bernilai. Tidak semua profesi yang kita pandang rendah itu tidak berharga justru beberapa profesi yang kita pandang sebelah mata membawa kemudahan untuk kita dalam melakukan aktivitas di kehidupan sehari-hari.

Credit Foto : Google

Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Selamat Datang di Blog Saya. Jika ingin melakukan kerjasama dengan saya bisa menghubungi di email mariatanjung81@gmail.com atau DM Instagram saya @mariatanjungmenulis

Posting Komentar untuk "Review Film Janji Joni"