Kenangan Akan Bapak Di Dalam Album Foto

Kenangan di Album Foto

Setiap masa punya ceritanya masing-masing. Demikian dengan masa lalu yang menorehkan kisah tersendiri. Di usia yang tiga bulan lagi menginjak angka 4, tentu rasanya tidak menyangka saya sudah sampai pada perjalanan hidup sejauh ini. Apalagi pandemi yang semakin mengganas membuat pikiran saya tidak karuan ketika mengingat akan kematian.

Dua puluh satu tahun mungkin bukan waktu yang sebentar ditinggal Bapak tercinta. Entah mengapa saya enggan membuka foto lawas milik keluarga kami, karena sepertinya akan menguras air mata saja. Mengingat usia kami semua sudah menua sehingga yang terbersit dalam pikiran saya hanyalah di penghujung jalan menuju alam kubur saja.

Bukan bermaksud pesimis dalam hidup namun itulah yang saya rasakan apabila membuka album foto keluarga. Apalagi jika ada Bapak di dalam foto itu bersama kami berempat. Dari lima kemudian menjadi sebelas orang. Itulah rumah tangga dimana anak-anaknya kemudian menikah dan memiliki anak. Hanya saya saja yang mungkin tidak dikaruniai anak, namun tetap bersyukur masih diberi penghidupan yang layak.

Bagi saya walau kadang enggan memngingat kenangan di album foto yang jadul itu namun ternyata penting juga. Karena ada tema dari ODOP Komunitas ISB inilah yang akhirnya membuat saya membuka album foto lama bersama keluarga tercinta yang sekarang dalam kondisi saling terpisah jarak dan waktu.

Perasaan yang saya rasakan ketika membuka album foto keluarga antara lain:
  • Mengingatkan kembali akan kenangan masa kecil bersama keluarga
  • Mengingat almarhum Bapak sehingga bisa membangkitkan emosi dalam tangis yang pecah di antara doa. Mendoakan almarhum Bapak merupakan kewajiban, namun ketika sambil mengenang album foto dimana ada wajah beliau maka doa pun menjadi lebih khusyuk saya panjatkan untuk ketenangan Bapak di alam kubur.
  • Bersyukur bahwa saya terlahir dari keluarga yang penuh kehangatan di dalamnya.
  • Bersyukur karena saya masih memiiki Ibu sebagai orang tua satu-satunya.
  • Bersyukur karena saya juga memiliki saudara yaitu kedua kakak yang sampai saat ini kami masih saling berkomunikasi.

Kenangan Dalam Album Foto: Salah Satu Cara Bersyukur Kepada Tuhan

Kok bisa saya menganggap kenangan dalam album foto sebagai salah satu bentuk cara untuk bersyukur kepada Tuhan? Aneh gitu ya mendengarnya? Saya rasa semua orang punya caranya masing-masing untuk mengungkapkan rasa syukur mereka. 

Dengan membuka kembali album foto yaitu foto keluarga rasanya ada suatu rasa syukur yang tak terkira bahwa kehidupan saya masih lebih beruntung dari anak-anak yang berada di panti asuhan dimana mereka tidak memiliki orang tua bahkan keluarga. 

Dengan memandang album foto pernikahan maka ada rasa haru dan syukur bahwa saya masih diberi kesempatan untuk menunaikan setengah dari agamanya. Tentu saja anugerah dalam hidup ini tidak lantas menjadikan kita sombong.

Penutup

Album foto merupakan benda berharga saya yang memiliki nilai emosional tersendiri bagi pemiliknya agar mengenang masa lalu dengan caranya sendiri. 
Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Selamat Datang di Blog Saya. Jika ingin melakukan kerjasama dengan saya bisa menghubungi di email tanjungsarimaria@gmail.com atau DM Instagram saya @mariatanjungmenulis

Posting Komentar untuk "Kenangan Akan Bapak Di Dalam Album Foto"