Sejak menjadi blogger, galeri foto di smartphone saya selalu penuh dengan foto dan juga gambar desain. Maklum saja, ketika menulis artikel kurang pas rasanya kalau tidak menyematkan gambar di artikel tersebut.
Biasanya sih saya selalu memberi foto pribadi jika merupakan artikel review tempat atau kuliner, atau juga gambar desain dari salah satu aplikasi pembuat desain.
Nah, kalau galeri foto di smartphone sudah penuh maka biasanya saya akan melakukan penghapusan secara berkala agar tidak penuh. Tentu saja galeri foto di smartphone yang sudah penuh akan menghambat foto baru untuk tersimpan di smartphone.
Ternyata cara saya menghapus foto-foto lama selama ini agak keliru deh. Karena ternyata kita bisa lho menjual koleksi foto pribadi melalui beberapa situs yang memang menerima unggahan foto dari membernya.
Lho kok bisa? Bisa donk karena saya baru saja mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Kementerian Ekonomi Kreatif dengan tema "Edisi Ngonten Dari Foto Dapat Cuan Hanya Dari Smartphone". Pelatihan tersebut diselenggarakan pada 1 November 2025 di Hotel Luminor Surabaya.
Bersyukur sekali saya bersama 2 teman blogger lainnya mewakili Komunitas ISB mendapat kesempatan untuk hadir dalam pelatihan tersebut. Hal ini dikarenakan selama ini saya hanya tahu foto yang saya ambil tersebut hanya bisa dijadikan pemanis di artikel blog atau biasanya nih saya unggah ke media sosial seperti Facebook, Instagram maupun X disertai dengan caption.
Bersama narasumber yang memang pakar di bidang Fotografi Digital dan Microstock, saya dan seluruh peserta yang menghadiri pelatihan Gen Matic Fotografi siap menyimak materi yang dibawakan oleh Kevin Pramudya Utama sebagai Profesional Fotografer dan Fajrul Islam sebagai Microstocker.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Direktur Konten Digital Kemenekraf yaitu Ibu Yuana Rochma Astuti. Dalam sambutannya, Ibu Yuana menjelaskan ada 17 sektor ekonomi kreatif dan salah satunya adalah fotografi.
Beliau menganggap fotografi merupakan salah satu sektor ekonomi kreatif yang penting dalam menciptakan peluang penghasilan di masyarakat. Tentu saja diharapkan para peserta yang mengikuti pelatihan Gen Matic Fotografi ini selepas mengikuti pelatihan bisa mempraktikkan ilmu yang sudah disampaikan oleh para narasumber.
Adanya 17 sektor ekonomi kreatif ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional dan tentu saja penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Ibu Yuana menganggap bahwa saat ini ada banyak anak muda yang melek digital dan untuk aktivitas ngonten itu bisa dari mana saja.
Harapan Ibu Yuana, para peserta yang sudah hadir dapat berkomitmen untuk praktik ilmu yang didapat setelah mengikuti pelatihan Gen Metic Fotografi.
Berikut garis besar profil serta materi yang disampaikan oleh 2 orang narasumber pada Pelatihan Gen Matic Fotografi di Luminor Hotel Surabaya pada 1 November 2025.
Kevin Pramudya Utama, Dari Hobi Fotografi Jadi Profesi
Kevin Pramudya Utama merupakan anak muda Indonesia yang pernah menjadi TKI di Jepang. Gen Z kelahiran tahun 1997 ini telah menghabiskan waktunya selama 5,5 tahun di Jepang untuk bekerja.
Namun kecintaannya kepada negara Indonesia membuat dirinya memutuskan untuk kembali ke tanah air dan menjadi konten kreator. Kevin sendiri merupakan warga kota Semarang.
Selama di Jepang, Kevin mengisi waktu luangnya dengan menekuni dunia fotografi. Kevin cukup rajin hunting foto selama di Jepang dan ternyata hobinya itu yang mengantarkan dirinya pada kesuksesan.
Karena hobinya inilah, akhirnya Kevin dikontrak oleh perusahaan software Adobe senilai Rp 90 juta. Berita ini pun akhirnya menjadikan Kevin viral di media sosial dan tentu saja tawaran demi tawaran menghampirinya.
Ada beberapa langkah yang disampaikan oleh Kevin untuk menjadi Master Color Grading ketika mengambil sebuah foto melalui smartphone antara lain:
- Rahasia elemen visual yang kuat
- Dasar teori warna
- Membangun mood dan Atmosfer dengan warna
- Sebuah keajaiban bernama lightroom
- Preset: Membuat dan menjualnya
Bagi Kevin, warna itu sangat penting ketika kalian mengambil foto untuk membangun emosi. Selain itu juga warna merupakan identitas visual dari pemilik foto yang dibagikan di media sosial.
Sebagai penutup, Kevin menyampaikan pesan bahawa konten yang bagus adalah konten yang bermanfaat untuk orang lain. Kevin juga memberi nasihat kepada para peserta pelatihan Gen Matic Fotografi untuk "Trust the Process" atau dalam bahasa Indonesianya adalah percaya kepada proses. Bahwa proses yang telah kalian jalankan dengan penuh ketekunan akan membawa pada kesuksesan.
Fajrul Islam, Raih Penghasilan Dengan Jualan Foto di Internet
Fajrul Islam adalah seorang kontent kreator yang berdomisili di Tangerang. Selain menjadi konten kreator, Fajrul juga seorang microstocker dan dikenal sering membagikan pengalaman dalam menjual foto secara online.Adapun profesi microstocker adalah seseorang yang menjual karya visual mereka seperti foto, video, atau ilustrasi melalui platform online yang disebut microstock.
Fajrul menjelaskan bahwa ada beberapa manfaat ketika kita menjual foto secara online misalnya saja:
- Agar bisa mendapat passive income
- Untuk menghasilkan aset digital
- Sebagai hobi yang dibayar
Jika kalian masih bingung hendak menjual foto hasil jepretan pribadi di mana, maka ada beberapa rekomendasi yang diberikan Fajrul Islam untuk para peserta pelatihan Gen Matic Fotografi diantaranya Istock, Shutterstock, Adobestock, Bigstock, Canva, Freepik dan masih banyak lagi website yang menerima penjualan foto secara online.
Namun perlu diingat untuk para peserta pelatihan yang hadir dan juga pembaca blog saya, bahwa ada beberapa persyaratan ketika ingin menjual foto secara online, yaitu:
- Wajib berusia minimal 18 tahun
- Format file foto dalam bentuk Jpg/Jpeg
- Minimal resolusi 4MP
- Tidak ada watermark (tanda untuk menandai kepemilikan)
- Persyaratan teknis foto
Fajrul juga membagikan beberapa tips untuk kalian yang memang ingin serius dan sukses ketika menjual foto secara online. Adapun tips tersebut antara lain:
- Pelajari dasar-dasar fotografi
- Jangan menyerah jika ditolak oleh agensi
- Upload foto sesuai tren, setelah itu kalian bisa upload foto random
- Upload foto sebanyak-banyaknya tanpa melupakan kuantitas, kualitas dan juga keyword yang tepat.
Setelah sesi materi, Fadjrul dan Kevin akan memberikan praktik kepada seluruh peserta dan tentunya tetap ada pendampingan dimana para peserta bisa bertanya kepada dua orang narasumber melalui grup WhatsApp yang sudah dibentuk sebelum pelatihan dimulai.
Penutup
Akhir kata, tidak ada keberhasilkan tanpa sebuah proses dan kerja keras. Jika kalian ingin sukses di bidang fotografi maka bisa belajar dari kisah hidup serta perjuangan seorang Kevin Pramudya Utama dalam menukuni hobi fotografinya.
Kalian pun bisa belajar tentang keuletan dan konsistensi seorang Fajrul Islam dalam mengupload konten foto sebanyak-banyaknya di platform online.
Bersama Kementerian Ekonomi Kreatif, mari kita dukung 17 sektor ekonomi kreatif agar dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi dan tentunya menciptakan peluang penghasilkan di masyarakat.


Posting Komentar untuk "Pelatihan Gen Matic Fotografi, Raih Peluang Penghasilan Menjual Foto Secara Online"