Apakah kalian sama dengan saya, ketika melihat orang buang sampah sembarangan bawaannya pengen memberi nasihat? Hehehe, padahal nyatanya saya tidak berani memberi nasihat kepada orang-orang yang suka buang sampah sembarangan, padahal tepat di depan mata saya.
Meskipun saya mengakui bahwa kontribusi saya terhadap lingkungan masih terbilang minim, namun sebisa mungkin saya berusaha menjaga untuk tidak buang sampah sembarangan dan mengurangi pemakaian kantong plastik ketika membeli barang di toko maupun pasar.
Sebenarnya ada banyak anak muda Indonesia yang peduli dengan lingkungan, salah satunya adalah Putri Saviera Quaralia dimana Putri berdomisili di kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Jika anggapan kepedulian anak muda terhadap lingkungan hanyalah sesaat, nyatanya tidak halnya dengan Putri Saviera Quaralia.
Terbukti kepedulian Putri terhadap lingkungan mulai ada sejak dia duduk di bangku SMA. Bisa dikatakan Putri ini mirip dengan saya, yaitu merasa jengkel dan prihatin jika melihat orang buang sampah sembarangan.
Putri Saviera Quaralia, Anak Muda Dari Sulawesi yang Menimba Ilmu di Jakarta
Putri merupakan siswa alumni SMA Negeri Madani Palu. Selepas lulus SMA, Putri melanjutkan kuliah di perguruan tinggi di Universitas Bina Nusantara (Binus University) yang ada di Jakarta.Di Binus University, Putri mengambil jurusan Hubungan Internasional dan mulai mencoba mendalami isu Sustainable Development Goals (SDGs). Salah satu Agenda global PBB mengenai pembangunan berkelanjutan dan diantaranya termasuk aksi iklim dan lingkungan hidup.
Bersama dua orang temannya, Putri pun mendirikan komunitas yang bernama Demi Bumi Palu. Demi Bumi Palu merupakan komunitas lingkungan dimana anak-anak muda yang punya kepedulian terhadap lingkungan hidup bisa menjadi anggotanya.
Meskipun berkuliah di Jakarta, namun Putri tidak lupa akan tanah kelahirannya sehingga dia berinisiatif membangun komunitas lingkungan yang berlokasi di Palu, Sulawesi Tengah.
Adapun visi dari komunitas lingkungan Demi Bumi Palu adalah “Mendukung Pembangunan Sulawesi Tengah yang Berkelanjutan”. Putri Saviera Quaralia sendiri menjabat CEO di komunitas Demi Bumi Palu dan melakukan beberapa aktivitas seperti edukasi dan kolaborasi dalam upaya meningkatkan awareness serta mendorong ketertarikan masyarakat pada hal-hal yang berhubungan dengan isu lingkungan.
Putri merasa bahwa warga di kampung halamannya belum memiliki kesadaran penuh atau bahkan sama sekali tidak tahu tentang hal-hal yang terkait dengan isu lingkungan. Berbeda ketika dia tinggal untuk menimba ilmu di Ibukota, dimana masyarakat sekitar sudah banyak yang memahami mengenai isi lingkungan.
Tidak perlu jauh-jauh, kesadaran masyarakat di Ibukota sudah lebih baik karena sebagian besar orang tidak menggunakan kantong plastik dan mulai beralih ke kantong ramah lingkungan seperti tote bag.
Namun ketika Putri mencoba mempraktikkan kesadaran dalam meminimalkan produk plastik seperti membawa kantong belanjaan sendiri, ternyata tindakan sederhana yang dia lakukan masih menjadi suatu hal yang aneh bagi masyarakat sekitar di kampung halamannya.
Pernah ada kejadian ketika Putri menolak diberi plastik ketika sedang berbelanja, petugas tetap memaksa Putri untuk menerima plastik belanjaan tersebut.
Dari kejadian yang pernah dialaminya, akhirnya Putri Saviera Quaralia memantapkan diri untuk fokus pada isu lingkungan di kampung halamannya dengan mendirikan komunitas lingkungan yang diberi nama Demi Bumi Palu.
Namun ketika Putri mencoba mempraktikkan kesadaran dalam meminimalkan produk plastik seperti membawa kantong belanjaan sendiri, ternyata tindakan sederhana yang dia lakukan masih menjadi suatu hal yang aneh bagi masyarakat sekitar di kampung halamannya.
Pernah ada kejadian ketika Putri menolak diberi plastik ketika sedang berbelanja, petugas tetap memaksa Putri untuk menerima plastik belanjaan tersebut.
Dari kejadian yang pernah dialaminya, akhirnya Putri Saviera Quaralia memantapkan diri untuk fokus pada isu lingkungan di kampung halamannya dengan mendirikan komunitas lingkungan yang diberi nama Demi Bumi Palu.
Beberapa program kegiatan yang komunitas Demi Bumi Palu salah satunya memproduksi produk ramah lingkungan seperti sedotan bambu, sikat gigi bambu, sponge sabut kelapa, lerak, kotak makan lipat, dan masih banyak lagi.
Salah satu gagasan inovatif yang dikembangkan Putri adalah melakukan sosialisasi sponge dari kelapa dimana seperti yang kita ketahui bahwa Sulawesi Tengah dikenal luas dengan tanaman kelapanya.
Kelebihan dari kelapa Sulawesi Tengah ditandai dengan kualitas daging buah yang cukup tebal, memiliki kadar minyak tinggi, dan juga memiliki cita rasa khas. Hal ini dikarenakan Sulawesi Tengah dikenal dengan kondisi tanah yang subur dan iklim tropis yang ideal.
Kelapa bisa diproduksi menjadi produk turunan seperti air kelapa, minyak VCO dan masih banyak lagi produk lainnya yang bermanfaat. Selain itu juga kelapa dari Sulawesi Tengah memiliki nilai ekonomi dan juga historis, dimana menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Sulawesi Tengah itu sendiri. Pada beberapa acara adat di Sulawesi Tengah sering menghidangkan kelapa bakar.
Salah satu gagasan inovatif yang dikembangkan Putri adalah melakukan sosialisasi sponge dari kelapa dimana seperti yang kita ketahui bahwa Sulawesi Tengah dikenal luas dengan tanaman kelapanya.
Kelebihan dari kelapa Sulawesi Tengah ditandai dengan kualitas daging buah yang cukup tebal, memiliki kadar minyak tinggi, dan juga memiliki cita rasa khas. Hal ini dikarenakan Sulawesi Tengah dikenal dengan kondisi tanah yang subur dan iklim tropis yang ideal.
Kelapa bisa diproduksi menjadi produk turunan seperti air kelapa, minyak VCO dan masih banyak lagi produk lainnya yang bermanfaat. Selain itu juga kelapa dari Sulawesi Tengah memiliki nilai ekonomi dan juga historis, dimana menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Sulawesi Tengah itu sendiri. Pada beberapa acara adat di Sulawesi Tengah sering menghidangkan kelapa bakar.
![]() |
Sumber Gambar: website tutura.id |
Dari Limbah Kelapa Jadi Sponge Sabut Kelapa, Ide Visioner Putri Saviera Quaralia
Dari ide inovatifnya itu menghantarkan Putri Saviera Quaralia dari Sulawesi Selatan meraih penghargaan SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards di tahun 2024 dalam bidang lingkungan dengan nama kegiatan “Sosialisasi Sponge Sabut Kelapa”.
SATU Indonesia Awards sendiri merupakan program apresiasi dan juga penghargaan yang diberikan kepada putra putri Indonesia di seluruh negeri. Penghargaan ini diberikan kepada mereka yang telah memberikan kontribusi di bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan, kewirausahaan dan juga teknologi.
Ide serta gagasan dari Putri Saviera Quaralia perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Sebagai CEO Demi Bumi Palu, Putri juga memiliki kepedulian terhadap isu-isu lingkungan lainnya.
Semoga apa yang telah dilakukan oleh Putri Saviera Quaralia dapat menjadi penyemangat generasi muda lainnya agar bisa mengikuti jejaknya dalam membangun tanah kelahiran dengan kontribusi positif untuk kehidupan yang lebih baik di masyarakat sekitar.
#APA2025-ODOP
Referensi:
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/09/04/putri-saviera-quaralia-demi-bumi-palu
https://binabangunbangsa.com/komoditas-kelapa-dari-sulawesi-tengah-dan-produk-turunannya-untuk-pasar-lokal-dan-ekspor/
https://tutura.id/homepage/readmore/putri-saviera-quaralia-menyoal-kepedulian-anak-muda-di-palu-terhadap-isu-lingkungan-1687961428
Posting Komentar untuk "Putri Saviera Quaralia Sosialisasikan Sponge Kelapa Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Lingkungan"